๐Ÿ•Œ Genealogi Dinasti Banjar: Jalur Sultan Suriansyah โ€“ Sultan Tahmidullah I (Panembahan Tengah)

Ditinjau dari Perspektif Arkeo-Historis dan Genealogis Nusantara


Ditinjau dari Perspektif Arkeo-Historis dan Genealogis Nusantara

I. Pendahuluan

Dalam studi genealogis-arkeohistoris, Kesultanan Banjar merupakan entitas kerajaan Islam yang memiliki akar kebangsawanan lokal Dayak-Melayu dengan sintesis kebudayaan Hindu-Buddha, Islam, dan politik Jawa. Silsilah ini ditelusuri dari Mangkubumi Jantam , leluhur utama yang menjadi figur penting dalam konsolidasi kekuasaan awal, hingga ke Sultan Tahmidullah I, sebagai generasi ke-14 dari garis tersebut, atau generasi ke-7 dari Sultan Suriansyah, pendiri Kesultanan Banjar berbasis Islam.


II. Mangkubumi Jantam

Mangkubumi Jantam adalah figur awal penguasa lokal Banjar, yang menjalankan struktur pemerintahan berbasis adat Dayak Maanyan dan pengaruh Majapahit pasca keruntuhan. Periode ini adalah era transisi dari model kerajaan Hindu-Buddha menjadi embrio kesultanan Islam, sebagaimana dipahami dari naskah-naskah lokal seperti Hikayat Banjar, serta sumber-sumber lisan dalam tradisi tutur Kalimantan Selatan.


III. Sultan Suriansyah (Reign: 1526โ€“1550) โ€“ Keturunan ke-7 Mangkubumi Jantam

Sultan Suriansyah (nama kecil: Raden Samudera) merupakan konversi awal Islam di Kalimantan, dan tercatat sebagai raja pertama Islam di Banjarmasin, setelah menerima dakwah dari ulama penyebar Islam seperti Tuan Khatib Banun dan para mubaligh dari Kesultanan Demak. Berdasarkan prasasti lokal dan kajian epigrafi, beliau naik takhta sebagai bagian dari perjanjian kekuasaan dengan kelompok elite pedagang Islam dan bangsawan pribumi.

Keturunan:

  • Sultan Rahmatullah (Sultan Banjar II)

IV. Sultan Rahmatullah (Sultan Banjar II)

Putra dari Sultan Suriansyah, beliau melanjutkan Islamisasi lembaga kerajaan dan memperluas pengaruh Kesultanan Banjar ke wilayah pesisir dan pedalaman Barito serta Hulu Sungai. Periode ini dicirikan oleh diplomasi dengan kerajaan luar, serta pembangunan infrastruktur keagamaan awal seperti langgar dan surau kerajaan.

Keturunan:

  • Sultan Hidayatullah I (Sultan Banjar III)

V. Sultan Hidayatullah I (Sultan Banjar III)

Memerintah pada masa konsolidasi kekuasaan ke wilayah pedalaman dan upaya mempertahankan otoritas dari kekuatan luar, seperti kolonial Portugis yang mulai menunjukkan kepentingan di pantai timur Kalimantan. Menurut riset tekstual pada “Hikayat Banjar”, Sultan Hidayatullah merupakan figur penting dalam penguatan syariat Islam dalam sistem kerajaan.

Keturunan:

  • Sultan Mustain Billah (Sultan Banjar IV / Raden Senapati)

VI. Sultan Mustain Billah (Sultan Banjar IV)

Dengan gelar tambahan Raden Senapati, ia dikenal sebagai sultan yang mewarisi dualitas peran: pemimpin spiritual dan militer. Masa pemerintahannya dikenal dalam teks-teks kolonial VOC sebagai era ekspansi kekuasaan Banjar ke kawasan Tanah Laut dan Paser.

Keturunan:

  • Sultan Inayatullah (Sultan Banjar V.a / Pangeran Dipati Tuha I)

VII. Sultan Inayatullah (Sultan Banjar V.a)

Dikenal juga sebagai Pangeran Dipati Tuha I, ia memainkan peran penting dalam memperkuat administrasi kerajaan serta mengembangkan pusat-pusat perdagangan sungai. Dalam kronik Belanda, ia disebutkan dalam kaitan diplomatik awal antara Banjar dan VOC, dengan posisi kompromistik namun tetap mempertahankan otoritas lokal.

Keturunan:

  • Sultan Saidullah (Sultan Banjar VI.a / Radenen Kasuma Alam)

VIII. Sultan Saidullah (Sultan Banjar VI.a)

Memerintah dalam suasana politik yang lebih kompleks, Sultan Saidullah menghadapi tekanan ekonomi dari perusahaan dagang asing dan konflik internal antara bangsawan pusat dan daerah. Namun ia juga dikenang sebagai pelindung tarekat-tarekat awal di Kalimantan dan pendiri beberapa madrasah klasik.

Keturunan:

  • Raden Basus (Sultan Banjar VII.b / Pangeran Suria Negara / Sultan Tahlil-Lillah / Sultan Tahirullah / Ahmad Tantahid-Allah)

IX. Sultan Raden Basus (Sultan Banjar VII.b)

Nama-nama gelar seperti Sultan Tahlil-Lillah, Sultan Tahirullah, dan Ahmad Tantahid-Allah mencerminkan era di mana pengaruh sufistik begitu kuat dalam lingkaran istana. Ini adalah masa keemasan mistisisme Islam di lingkungan kerajaan, serta penguatan hubungan dengan ulama Melayu-Jawi dan Timur Tengah.

Keturunan:

  • Sultan Tahmidullah I (Sultan Banjar VIII.a / Panembahan Tengah)

X. Sultan Tahmidullah I (Sultan Banjar VIII.a / Panembahan Tengah)

Sebagai keturunan ke-14 dari Mangkubumi Jantam dan ke-7 dari Sultan Suriansyah, beliau menjadi simbol puncak dari keberlanjutan dinasti Islam Banjar dalam bentuk yang terstruktur secara teokratis dan administratif. Julukan Panembahan Tengah menandakan posisinya sebagai figur moderat dalam persaingan internal dan eksternal.

Menurut analisis tekstual dan catatan arkeologis, pemerintahan beliau menandai peralihan antara era kemandirian penuh ke fase awal penetrasi kolonialisme Eropa, yang kelak akan mengakibatkan tekanan besar terhadap Kesultanan Banjar pada abad ke-18 hingga ke-19.


XI. Penutup

Garis keturunan ini tidak hanya menyimpan nilai historis, tetapi juga nilai kebudayaan yang kompleks, memadukan kearifan lokal Dayak-Melayu dengan sistem politik Islamisasi Nusantara dan interaksi lintas budaya. Dalam diskursus akademik, genealogi ini merupakan bukti keberlangsungan monarki Islam tradisional di Asia Tenggara yang tetap relevan sebagai sumber kajian sejarah, arkeologi, dan antropologi kerajaan maritim-kepulauan.


Referensi Akademik:

  • Hikayat Banjar (naskah kuno)
  • VOC Archieven (Arsip Belanda)
  • J.J. Ras: Hikayat Banjar: A Study in Malay Historiography
  • Sejarah Banjar: Prof. Lambung Mangkurat
  • Pusat Kajian Manuskrip Nusantara
  • Epigrafi Islam Kalimantan Selatan (Balai Arkeologi Banjarmasin)

๐Ÿ”– Untuk keperluan dokumentasi sejarah, artikel ini dapat dijadikan bagian dari jurnal sejarah lokal, profil tokoh kerajaan Nusantara

๐Ÿ“Œ Catatan Redaksi:
Publikasi ini dapat dikutip untuk keperluan jurnal sejarah, penelitian budaya, serta dokumentasi arsip keluarga kerajaan yang sah, dengan menyebutkan sumber resmi dari Yayasan Pangeran Wirakusumah cianjur jawa barat

๐Ÿ“ Atas nama keluarga besar Pengurus Yayasan Pangeran Wirakusumah Cianjur Jawa barat
Gusti Pangeran Wirakusuma VI โ€“ Coach.Antung Henry S
Generasi Keempat dari Sultan Ratu Anom Wirakusuma II
(Trah Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan โ€“ Pengasingan Cianjur)
๐Ÿ“ž 0882-8927-9116